LAGU - BAHASA BANJAR "HALIN"

Lirik lagu Bahasa Banjar

"HALIN"



Banaik Pinang sibungas langkar… banaik pinang
Batis bakait jangan dibasuh dibanyu karuh….dibanyu karuh
Lamun taganang sibungas langkar…lamun taganang….
Wayah baulit banyunya mata.kahada taduh….kahada taduh.

Basaksi marangkai janji badapat batamu sudah batali
Umai sadihnya kada tarasa badanku…
Basaksi marangkai janji badapat batamu sudah batali
Hingga basarah lawan nang kuasa Illahi…robbi……….. Reff

Daun mingkudu sibungas langkar…. Daun mingkudu.
Kambanglah rambai janganlah diikat dibuncu kain…dibuncu kain.
Halinlah juduh sibungas langkar.… Halinlah juduh.
Baluman sampai taniat hati kada kalian..kada kalian….

Kada kalian….kada kalain…..kada kalain….

BAKESAH ATAU MENDONGENG "BAPANDUNG"

Bakisah, Bapandung, Bercerita dalam Bahasa Banjar
Bapandung
Salah satu kebiasaan masyarakat Kalimantan tempo dulu, yang hampir ada diseluruh wilayah nusantara adalah kegiatan bekisah atau mendongeng. Orang-orang tua tempo dulu sangat senang bakisah untuk anak-anak, kadang-kadang sampai larut malam. Bukan hanya anak-anak yang menyukai kisah-kisah ini, orang dewasa pun juga turut menikmati, sering diantara mereka saling bertukar kisah antara mereka. Kisah juga bisa ditukar dengan upah atau hadiah buat tukang kisah, berupa gula, beras, tembakau atau kebutuhan sehari-hari lainnya. Bakisah juga digunakan sebagai alat untuk pengantar tidur bagi anak-anak yang dilakukan orang tua ketika malam-malam telah tiba.

Pakaian Adat Pengantin Banjar "BAGAJAH GAMULING BAULAR LULUT"

Bagajah Gamuling Baular Lulut adalah nama Pakaian pengantin Banjar propinsi Kalimantan Selatan yang Asli yang pertama. Pakaian pengantin Banjar yang banyak dipengaruhi budaya Hindu yang terlihat begitu eksotik. Dipenuhi roncean bunga melati dan mawar yang disebut bogam, juga rangkaian melati yang sebut karang jagung Pasangan pengantin pun bermahkota Bagajah Gamuling Baular Lulut yang terbuat dari lingkaran logam bundar. Dibentuk menjadi badan dua ekor ular lidi dipertemukan menjadi satu yang bagian depannya diletakan 'amar' atau mahkota bertatahkan dua ekor ular naga berebut kumala yang terletak di antara dua kepala naga, sedangkan di bagian pertemuan ekor diletakan 'garuda mungkur paksi melayang'. Di sebelah kiri, kanan dan depan badan ular lidi diletakkan kembang goyang yang berjumlah ganjil baik pengantin wanita juga pria, pada beberapa bagian busana yang dikenakan berhias payet ditambah berbagai aksesori yang memperindah penampilannya, seperti pada sarung yang dikenakan dengan motif khas bintang 'halilipan'(kaki seribu) yang dihias sulaman benang emas, manik dan payet dengn ciri merayap ke bawah sebagai pelambang kecerdikan, sangat berbisa tetapi tidak pamer kehebatan. Sedangkan paksi melambangkan ketangkasan.

Upacara Adat Bamandi-Mandi Menujuh Bulanan Ibu Hamil

Acara "Bamandi-mandi menujuh bulan"
Indoborneonatural----Salah satu upacara adat dari masyarakat kalimantan selatan yang sering dilakukan adalah upacara adat yang oleh masyarakat setempat di sebut Acara "Bamandi-mandi menujuh bulan". Upacara adat ini merupakan upacara yang dilakukan dalam rangka menghadapi persiapan melahirkan dari ibu hamil yang kandungannya sudah memasuki usia tujuh bulanan.

Proses Bamandi-mandi sendiri dilakukan dengan tata cara tententu sesuai dengan kepercayaan masyarakat setempat, mulai dengan memandikan ibu hamil dengan air kembang atau bunga, hingga menanam bibit kelapa sebagai simbol kepercayaan anak agar tumbuh subur seperti kelapa yang ditanam tersebut. Berikut foto-foto dan gambar prosesi bamandi-mandi menujuh bulan tersebut :









Demikian upacara adat Bamandi-mandi menujuh bulanan sebagai kebudayaan masyarakat Kalimantan Selatan yang sarat dengan nilai-nilai luhur, semoga bermanfaat, terimakasih.

Sopan Santun Kekerabatan Masyarakat Indonesia

Adat sopan santun  masyarakat Indonesia
Hubungan antara kerabat dari masyarakat Indonesia didasarkan pada tingkah laku tertentu, yaitu perasaan umum tentang keamuan baik terhadap seluruh kerabat, baik kerabat karena hubungan darah maupun kerabat karena ikatan perkawinan. Dalam kebiasaan suku bangsa Jawa, Sunda, dan Banjar masa lalu terdapat suatu sikap ideal yang menghendaki yang muda menghormati yang tua.

Bentuk-Bentuk Perkawinan

adat perkawinan
Dalam kebudayaan Indonesia khususnya, dalam perkawinan pertimbangan ekonomi biasanya tidak dinyatakan secara eksplisit. Meskipun demikian ada keluarga-keluarga pihak perempuan mempertimbangkan apakah anak-anak mereka secara ekonomi akan hidup baik kalau dojodohkan dengan orang-orang tertentu misalnya: Dalam banyak masyarakat terdapat beberapa transaksi ekonomi secara eksplisit sebelum atau sesudah waktu perkawinan. Transaksi ekonomi dapat berupa beberapa bentuk seperti:

RAHASIA DIBALIK KEMEGAHAN DAN PEMBANGUNAN CANDI BOROBUDUR

RAHASIA DIBALIK KEMEGAHAN DAN PEMBANGUNAN CANDI BOROBUDUR

Indoborneonatural-----Indonesia memiliki bangunan kebanggaan yang menjadi salah satu keajaiban dunia, candi Borobudur adalah salah satu bangunan megah ini yang memiliki keunikan dan keajaiban serta misteri dibalik keberadaan pembangunannya. Inilah cara membangun candi Borobudur pada masa lampau, sebuah candi yang melegenda dan terkenal hingga ujung dunia. Candi Borobudur adalah candi terbesar peninggalan abad 9. Candi yang terlihat impresif dan kokoh ini sempat pernah menjadi bagian dari tujuh keajaiban dunia.


Seperti bangunan – bangunan purbakala lainnya, candi Borobudur juga tidak luput dari misteri mengenai pembuatannya atau pembangunannya. Dan misteri ini banyak menimbulkan pendapat yang berbau kontroversi.

Marilah kita coba menganalisis dan sedikit menguak tabir misteri pembuatan candi ini yang ternyata tidak perlu dimisterikan!


DESAIN CANDI

Candi Borobudur memiliki struktur dasar punden berundak, dengan enam pelataran berbentuk bujur sangkar, tiga pelataran berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa.

Candi Borobudur didirikan di atas sebuah bukit atau deretan bukit – bukit kecil yang memanjang dengan arah Barat – Barat Daya dan Timur – Tenggara dengan ukuran panjang ± 123 m, lebar ± 123 m dan tinggi ± 34.5 m diukur dari permukaan tanah datar di sekitarnya dengan puncak bukit yang rata.

Candi Borobudur merupakan tumpukan batu yang diletakkan di atas gundukan tanah sebagai intinya, sehingga bukan merupakan tumpukan batuan yang masif. Inti tanah juga sengaja dibuat berundak – undak dan bagian atasnya diratakan untuk meletakkan batuan candi ( Sampurno, 1966 )

Candi Borobudur juga terlihat cukup kompleks dilihat dari bagian – bagian yang dibangun. Terdiri dari 10 tingkat dimana tingkat 1 – 6 berbentuk persegi dan sisanya bundar. Dinding candi dipenuhi oleh gambar relief sebanyak 1460 panel. Terdapat 504 arca yang melengkapi candi.


MATERIAL PENYUSUN CANDI

Candi Borobudur

Inti tanah yang berfungsi sebagai tanah dasar atau tanah pondasi Candi Borobudur dibagi menjadi 2, yaitu tanah urug dan tanah asli pembentuk bukit. Tanah urug adalah tanah yang sengaja dibuat untuk tujuan pembangunan Candi Borobudur, disesuaikan dengan bentuk bangunan candi.

Menurut Sampurno, tanah ini ditambahkan di atas tanah asli sebagai pengisi dan pembentuk morfologi bangunan candi. Tanah urug ini sudah dibuat oleh pendiri Candi Borobudur, bukan merupakan hasil pekerjaan restorasi. Ketebalan tanah urug ini tidak seragam walaupun terletak pada lantai yang sama, yaitu antara 0,5 – 8,5 m.

Batuan penyusun Candi Borobudur berjenis andesit dengan porositas yang tinggi, kadar porinya sekitar 32% – 46%, dan antara lubang pori satu dengan yang lain tidak berhubungan. Kuat tekannya tergolong rendah jika dibandingkan dengan kuat tekan batuan sejenis. Dari hasil penelitian Sampurno ( 1969 ), diperoleh kuat tekan minimum sebesar 111 kg / cm2 dan kuat tekan maksimum sebesar 281 kg / cm2. Berat volume batuan antara 1,6 – 2 t / m3.






CARA MEMBANGUN CANDI BOROBUDUR

Candi Borobudur

Data mengenai candi ini baik dari sisi design, sejarah, dan falsafah bangunan begitu banyak tersedia. Banyak ahli sejarah dan bangunan purbakala menulis mengenai keistimewaan candi ini. Namun menyisakan misteri tentang bagaimana candi ini dibangun.

Hasil penelusuran data baik di buku maupun internet, tidak ada satupun yang sedikit mengungkapkan mengenai misteri cara pembangunan candi. Satu – satunya informasi adalah tulisan mengenai sosok Edward Leedskalnin yang aneh dan misterius. Dia mengatakan:

“Saya telah menemukan rahasia – rahasia piramida dan bagaimana cara orang Mesir purba, Peru, Yucatan dan Asia ( Candi Borobudur ) mengangkat batu yang beratnya berton – ton hanya dengan peralatan yang primitif.”

Edward adalah orang yang membangun Coral Castle yang terkenal. Beberapa orang lalu memperkirakan bagaimana cara kerja dia untuk mengungkap misteri tentang pengetahuan dia bagaimana bangunan purba dibangun. Berikut pendapat beberapa orang dan ahli mengenai cara Edward membangun Coral Castle:

1. Ada yang mengatakan bahwa ia mungkin telah berhasil menemukan rahasia para arsitek masa purba yang membangun monumen seperti piramida dan Stonehenge.

2. Ada yang mengatakan mungkin Edward menggunakan semacam peralatan anti gravitasi untuk membangun Coral Castle.

3. David Hatcher Childress, penulis buku Anty Gravity and The World Grid, memiliki teori yang menarik. Menurutnya wilayah Florida Selatan yang menjadi lokasi Coral Castle memiliki diamagnetik kuat yang bisa membuat sebuah objek melayang. Apalagi wilayah Florida selatan masih dianggap sebagai bagian dari segitiga bermuda.

David percaya bahwa Edward Leedskalnin menggunakan prinsip diamagnetik jaring bumi yang memampukannya mengangkat batu besar dengan menggunakan pusat massa. David juga merujuk pada buku catatan Edward yang ditemukan yang memang menunjukkan adanya skema-skema magnetik dan eksperimen listrik di dalamnya. Walaupun pernyataan David berbau sains, namun prinsip – prinsip esoterik masih terlihat jelas di dalamnya.

4. Penulis lain bernama Ray Stoner juga mendukung teori ini. Ia bahkan percaya kalau Edward memindahkan Coral Castle ke Homestead karena ia menyadari adanya kesalahan perhitungan matematika dalam penentuan lokasi Coral Castle. Jadi ia memindahkannya ke wilayah yang memiliki keuntungan dalam segi kekuatan magnetik.

Akhirnya didapat foto yang berhasil diambil pada waktu Edward mengerjakan Coral Castle menunjukkan bahwa ia menggunakan cara yang sama yang digunakan oleh para pekerja modern, yaitu menggunakan prinsip yang disebut block and tackle.


DATA PEMBANDING DARI CORAL CASTLE

Beda Coral Castle beda pula Candi Borobudur. Coral Castle masih menungkinkan menggunakan Block dan Tackle. Untuk Candi Borobudur rasanya block dan tackle pun masih belum ada. Lalu bagaimana sebenarnya cara membuat Candi ini?. Misteri yang belum terungkap berdasarkan informasi di atas. Saya coba mulai berfikir ulang terlepas dari misteri dengan mencoba menganalisis data – data yang ada.

Candi Borobudur

Ada beberapa aspek yang diperhatikan sebelum memperkirakan bagaimana candi ini dibangun, yaitu:

1. Bentuk bangunan. Candi ini berbentuk tapak persegi ukuran panjang ± 123 m, lebar ± 123 m dan tinggi ± 42 m. Luas 15.129 m2.

2. Volume material utama. Material utama candi ini adalah batuan andesit berporositas tinggi dengan berat jenis 1,6 – 2,0 t / m3. Diperkirakan terdapat 55.000 m3 batu pembentuk candi atau sekitar 2 juta batuan dengan ukuran batuan berkisar 25 x 10 x 15 cm. Berat per potongan batu sekitar 7,5 – 10 kg.

3. Konstruksi bangunan. Candi Borobudur merupakan tumpukan batu yang diletakkan di atas gundukan tanah sebagai intinya, sehingga bukan merupakan tumpukan batuan yang masif. Inti tanah juga sengaja dibuat berundak – undak dan bagian atasnya diratakan untuk meletakkan batuan candi.

4. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu – batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk.

5. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur.

6. Candi Borobudur merupakan bangunan yang kompleks dilihat dari bagian – bagian yang dibangun. Terdiri dari 10 tingkat dimana tingkat 1 – 6 berbentuk persegi dan sisanya bundar. Dinding candi dipenuhi oleh gambar relief sebanyak 1460 panel. Terdapat 505 arca yang melengkapi candi.

7. Teknologi yang tersedia. Pada saat itu belum ada teknologi angkat dan pemindahan material berat yang memadai. Diperkirakan menggunakan metode mekanik sederhana.

8. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan. Tidak ada informasi yang akurat. Namun beberapa sumber menyebutkan bahwa Candi Borobudur dibangun mulai 824 M – 847 M. Ada referensi lain yang menyebut bahwa candi dibangun dari 750 M hingga 842 M atau 92 tahun.

9. Pembangunan candi dilakukan bertahap. Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar. Tahap kedua, pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar.

Tahap ketiga, undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa – stupa dibangun pada puncak undak – undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.Tahap keempat, ada perubahan kecil, yakni pembuatan relief perubahan pada tangga dan pembuatan lengkung di atas pintu.

10. Suatu hal yang unik, bahwa candi ini ternyata memiliki arsitektur dengan format menarik atau terstruktur secara matematika. setiap bagain kaki, badan dan kepala candi selalu memiliki perbandingan 4:6:9.

Penempatan – penempatan stupanya juga memiliki makna tersendiri, ditambah lagi adanya bagian relief yang diperkirakan berkatian dengan astronomi menjadikan Borobudur memang merupakan bukti sejarah yang menarik untuk di amati.

11. Jumlah stupa di tingkat Arupadhatu ( stupa puncak tidak di hitung ) adalah: 32, 24, 16 yang memiliki perbandingan yang teratur, yaitu 4:3:2, dan semuanya habis dibagi 8.

Ukuran tinggi stupa di tiga tingkat tsb. Adalah: 1,9m; 1,8m; masing – masing bebeda 10 cm. Begitu juga diameter dari stupa – stupa tersebut, mempunyai ukuran tepat sama pula dengan tingginya : 1,9m; 1,8m; 1,7m.

12. Beberapa bilangan di Borobudur, bila dijumlahkan angka – angkanya akan berakhir menjadi angka 1 kembali. Diduga bahwa itu memang dibuat demikian yang dapat ditafsirkan : angka 1 melambangkan ke – Esaan Sang Adhi Buddha. Jumlah tingkatan Borobudur adalah 10, angka – angka dalam 10 bila dijumlahkan hasilnya : 1 + 0 = 1.

Jumlah stupa di Arupadhatu yang didalamnya ada patung-patungnya ada : 32 + 24 + 16 + 1 = 73, angka 73 bila dijumlahkan hasilnya: 10 dan seperti diatas 1 + 0 = 10. Jumlah patung-patung di Borobudur seluruhnya ada 505 buah. Bila angka – angka didalamnya dijumlahkan, hasilnya 5 + 0 + 5 = 10 dan juga seperti diatas 1+0=1.

 

ANALISA

Melihat data – data di atas, tentunya masih bersifat perkiraan, saya mencoba memberikan beberapa analisa yang mudah – mudahan dapat dikomentari sebagai usaha kita menguak misteri yang ada sebagai berikut:

1. Dari data yang ada disebutkan bahwa ukuran batu candi adalah sekitar 25 x 10 x 15 cm dengan berat jenis batu adalah 1,6 – 2 ton / m3, ini berarti berat per potongan batu hanya sekitar maksimum 7.5 kg ( untuk berat jenis 2 t / m3 ). Potongan batu ternyata sangat ringan.

Untuk batuan seberat itu, rasanya tidak perlu teknologi apapun. Masalah yang mungkin muncul adalah medan miring yang harus ditempuh. Medan miring secara fisika membuat beban seolah – olah menjadi lebih berat. Hal ini karena penguraian gaya menyebabkan ada beban horizontal sejajar kemiringan yang harus dipikul.

Namun dengan melihat kenyataan bahwa berat per potongan batu adalah hanya 7.5 kg, rasanya masalah medan miring yang beundak – undak tidak perlu dipermasalahkan. Kesimpulannya adalah proses pengangkutan potongan batu dapat dilakukan dengan mudah dan tidak perlu teknologi apapun.

2. Sumber material batu diambil dari sungai sekitar candi. Hal ini berarti jarak antara quarry dan site sangat dekat. Walaupun jumlahnya mencapai 2.000.000 potongan, namun ringannya material tiap potong batu dan dekatnya jarak angkut, hal ini berarti proses pengangkutan pun dapat dilakukan dengan mudah tanpa perlu teknologi tertentu.

3. Candi dibangun dalam jangka waktu yang cukup lama. Ada yang mengatakan 23 tahun ada juga yang mengatakan 92 tahun. Jika berasumsi paling cepat 23 tahun. Mari kita berhitung soal produktifitas pemasangan batu. Jika persiapan lahan dan material awal adalah 2 tahun, maka masa pemasangan batu adalah 21 tahun atau 7665 hari.

Terdapat 2 juta potong batu. Produktifitas pemasangan batu adalah 2000000 / 7665 = 261 batu / hari. Produktifitas ini rasanya sangat kecil. Tidak perlu cara apapun untuk menghasilkan produktifitas yang kecil tersebut. Apalagi menggunakan data durasi pelaksanaan yang lebih lama.

4. Lamanya proses pembuatan candi dapat disebabkan ada perubahan – perubahan design yang dilakukan selama pelaksanaannya. Hal ini mungkin dikeranakan adanya pergantian penguasa (raja) selama proses pembangunan candi.

5. Borobudur dilihat secara fisik begitu impresif. Memiliki 10 lantai dengan bentuk persegi dan lingkaran. Memiliki relief sepanjang dinding dan arca dalam jumlah yang banyak. Candi ini begitu memperhatikan falsafah yang terkandung dalam ukuran-ukurannya. Hal ini membuktikan bahwa Candi dibangun dengan konsep design yang cukup baik.

Candi Borobudur adalah Candi terbesar. Candi Borobudur juga terlihat kompleks dilihat dari design arsitekturalnya Terdiri dari 10 tingkat dimana tingkat 1-6 berbentuk persegi dan sisanya bundar. Dinding candi dipenuhi oleh gambar relief sebanyak 1460 panel.

Terdapat 504 arca yang melengkapi candi. Ini jelas bukan pekerjaan design dan pelaksanaan yang gampang. Kesimpulannya candi Borobudur yang bernilai dari sisi design baik teknik sipil maupun seni arsitektur membutuhkan perencanaan dan pengelolaan yang matang dari aspek design maupun cara pelaksanaannya. Saya berkesimpulan Candi ini dibangun dengan manajemen proyek yang sudah cukup baik.

Kesimpulan – kesimpulan di atas akhirnya membawa saya pada suatu kesimpulan umum bahwa Candi Borobudur berbeda dengan bangunan purbakala lainnya yang dipenuhi misteri dan mistis. Candi ini lebih dapat dijelaskan dengan konsep fisika sederhana. Cara membangun candi ini bukanlah suatu hal yang dianggap misteri apalagi mistis.

Candi ini lebih bernilai dan terkenal bukan pada misteri – misteri yang berserakan, tapi candi ini memiliki nilai design Arsitektur dan Teknik Sipil serta kemampuan Manajemen Proyek yang tinggi yang menunjukkan kemajuan pemikiran para pendahulu bangsa kita. Kita patut bangga.


Demikian ulasan dalam blog Indoborneonatural tentang rahasia dibalik kemegahan dan Pembangunan Candi Borobudur. Terimakasih.

Kumpulan Lagu Daerah Nusantara Indonesia

Lagu kalimantan selatan Paris barantai
Indonesia kaya akan lagu-lagu Daerah, beragam lagu daerah yang berasal dari seluruh propinsi di Indonesia memperkaya nuansa musik dan lagu Nusantara, berikut ini beberapa lagu daerah nusantara Indonesia :

Kumpulan Simbol dan Lambang Propinsi SeIndonesia

PROVINSI BALI
Berikut ini adalah simbol dan lambang propinsi yang ada di Indonesia, masing-masing simbol dan lambang ini memiliki arti dan makna yang sesuai dengan kultur budaya dan lanskap alam masing-masing daerah propinsi tersebut :

Mengenal Letak Geografis Lampung

Secara geografis Lampung yang beribu kota di Bandar lampung ini terletak pada posisi 3 Derajat 45' - 6 Derajat 45' Lintang selatan dan 103 Derajat 40' - 105 Derajat 50' Bujut Timur. Wikayah ini berbatasan langsung dengan dengan propinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatra Selatan di sebelah utara. Batas sebelah timur berupa Laut Jawa yang potensial. Sementara itu, Selat Sunda menjadi pembatas alami bagian selatan Samudra Indonesia menjadi pembatas alami bagian barat.

Cari Artikel